Selasa, 21 Oktober 2014

Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah

Bismillahirrahmanirrahim
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم .
Assalamu'alaikum Wr Wb,
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.
Segala hal yang terjadi merupakan kehendak Yang Maha Kuasa, apapun yang akan kita alami, semuanya telah diatur, bagaimana kemauan kita 'ntuk mensikapinya, serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa, dan tentunya dengan ihktiar dan do’a.
Banyak orang mengejar kebahagiaan di balik kemegahan materi. Padahal, itu semua hanyalah kesemuan belaka. Kalau ingin bahagia jujurlah. Jujur kepada Allah sebagai hamba-Nya, Tidak berbasa-basi dan tidak setengah hati. Jujur sebagai suami maka selalu menceritakan yang sebenarnya, termasuk menceritakan mimpi (ternyata salah, tidak semua mimpi dapat diceritakan karena sunnahnya tidak membolehkan mimpi yang buruk diceritakan) mohon maaf atas ketidak-tahuan dan kurang mengerti sebelumnya dan hikmahnya pasti ada, sebaiknya juga menjauhi dosa dan memberikan nafkah secara halal, menjamin kesehatan dan keselamatan secara maksimal. Jujur sebagai istri maka selalu menjaga kehormatan diri dan harta suami dan benar-benar menjadi tempat berteduh bagi suami, pengayom dan pendidik bagi anak.Jujur sebagai pemimpin Indonesia Baru di seantero nusantara akan selalu menjunjung tinggi asas musyawarah dan mufakat atau ‘kesepakatan rembug’, demokrasi dan bekerja keras untuk menegakkan keadilan dan memastikan kesejahteraan rakyatnya.
Apabila seseorang dari kita ini mengalami suatu mimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari Allah SWT, maka hendaknya kita memuji Allah SWT (bertauhid) atas mimpinya dan hendaknya ia memberitahukannya. Dan apabila kita melihat tidak demikian dari yang tidak menyenangkannya maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka hendaklah kita segera memohon perlindungan (Ta’awwudz kepada Allah SWT) dari keburukannya dan janganlah menuturkannya kepada seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat).” (HR : Bukhari)
Agar tidak tersesat terlalu jauh, ‘ceh-ceh pikir’ buang-buang energi tak berguna serta yang jelas tidak akan produktif, tidak akan menyehatkan karena memang bukan akal sehat yang bekerja, mari kita simak firman-Nya dalam Al-Anfaal 43 berikut ini.
إِذْ يُرِيكَهُمُ اللَّهُ فِي مَنَامِكَ قَلِيلًا ۖ وَلَوْ أَرَاكَهُمْ كَثِيرًا لَفَشِلْتُمْ وَلَتَنَازَعْتُمْ فِي الْأَمْرِ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ سَلَّمَ ۗ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpi
(berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepada kamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. QS:8 Al-Anfaal: 43
Mohon maaf daku dan memberi maaf sikap terbaik yang dapat ditempuh ketika terjadi bantah-bantahan perbedaan persepsi dari pengaruh syaitan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati kita.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرؤيا ثلاث حديث النفس وتخويف الشيطان وبشرى من الله
“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari 7017)
Ketika kita selalu mengikuti semua bayangan mimpi yang dibuat setan, bisa jadi ini akan semakin mengundang setan untuk mempermainkan kita dan keluarga kita dalam alunan mimpi.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selalu menyarankan agar mimpi buruk itu tidak diceritakan kepada orang lain, atau dilupakan. Maafkanlah daku.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.,
لاَ تُحَدِّثِ النَّاسَ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِكَ فِى مَنَامِكَ
“Jangan kau ceritakan kepada orang lain kelakuan setan yang mempermainkan dirimu di alam mimpi”.
Setelah kejadian itu, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan dalam salah satu khutbahnya,
لاَ يُحَدِّثَنَّ أَحَدُكُمْ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِهِ فِى مَنَامِهِ
“Jangan sekali-kali kalian menceritakan ulah setan yang mempermainkan diri kalian di alam mimpi” (HR Muslim 2268).
Dalam riwayat lain, beliau menjamin ketika seseorang melupakan mimpi itu, dan memohon perlindungan dari setan, maka mimpi itu tidak akan berdampak buruk baginya. Beliau bersabda,
وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ، وَلْيَتْفِلْ ثَلاَثًا، وَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ
Apabila kalian mengalami mimpi buruk, hendaknya meludah ke kiri 3 kali, dan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan dan dari dampak buruk mimpi. Kemudian, jangan ceritakan mimpi itu kepada siapapun, maka mimpi itu tidak akan memberikan dampak buruk kepadanya.” (HR. Bukhari 7044, Muslim 2261, dan yang lainnya)
Bisa jadi mimpi buruk itu terwujud ketika seseorang berusaha menafsirkannya
Ketika menjelaskan hadis tentang mimpi buruk di atas, An-Nawawi mengatakan,
وأما قوله صلى الله عليه وسلم في الرؤيا المكروهة ولا يحدث بها أحدا فسببه أنه ربما فسرها تفسيرا مكروها على ظاهر صورتها وكان ذلك محتملا فوقعت كذلك بتقدير الله تعالى فإن الرؤيا على رجل طائر ومعناه أنها اذا كانت محتملة وجهين ففسرت بأحدهما وقعت على قرب تلك الصفة
Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang mimpi buruk, agar tidak diceritakan orang lain, sebabnya adalah: terkadang ada orang menafsirkan mimpi itu dengan tafsir yang buruk sebagaimana yang digambarkan dalam mimpi itu, meskipun masih ada banyak kemungkinkan, kemudian tafsir buruk itu terjadi dengan taqdir Allah ta’ala. Karena mimpi yang dialami seseorang ibarat sesuatu yang terbang. Artinya, ketika mimpi itu memiliki dua kemungkinan makna, kemudian ditafsirkan pada salah satu maknanya, maka maka akan terjadi sesuai yang mendekati sifat tersebut. (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 15/18)
Pada Allah dan hanya dengan Allah. Allah, penyebab awal datangnya sesuatu. Kepada Allah jugalah, tempat akhir kembalinya sesuatu. Munajat seorang hamba kepada Rabbnya, Menciptakan sebuah rahasia yang tidak akan terbongkar! Wallahu a'lam. Untuk itu perlu kita kita ingat,
1. Ahli takwil mimpi di tempat kita sangat jarang, dan hingga kini belum menemukan satu nama tokoh yang layak disebut ahli takwil mimpi. Beberapa acara televisi yang menawarkan takwil mimpi hanya menggunakan kalimat umum dan itupun berdasarkan apa yang nampak dalam mimpi
2. Bisa jadi ada orang yang sok tahu – meskipun dia diustadzkan – kemudian mentakwil mimpi jamaah yang bertanya kepadanya. Karena dia punya prinsip, malu tidak menjawab jika ditanya.
3. Bisa jadi takwil mimpi buruk yang disampaikan kemudian diwujudkan oleh Allah. Dan tentu saja, kita tidak berharap keburukan menimpa kita.
Maril kita lakukan, maafkan atas semua salah ku, tidak ada maksud untuk melukai, mungkin ini yang terbaik dan aku minta maaf ya. Aku minta maaf , mungkin ku hanya bisa mengetuk pintu maaf di hatimu dengan harapan besarku yaitu ku berharap kau membukakan pintu maafmu itu untukku. Taqabbalallahu minna wa minkum. Ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidina wal faizina kullu ‘amin wa antum bi khairin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar