Minggu, 09 November 2014

Syirik' adalah dosa besar yang paling besar


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Syirik' adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim'
dan kemungkaran yang paling mungkar.
Dosa syirik (menyekutukan Allah) terkenal sebagai dosa besar yang paling besar.
Seorang musyrik, apabila meninggal di atas kesyirikannya akan kekal di neraka.
Status keislamannya batal.
Seluruh amal baiknya terhapus.
Diharamkan ampunan Allah atasnya.
Haruslah kita takut dan khawatir terjerumus ke dalamnya.
Ibnul Qayyim dalam I’lam Muwaqqi’in menyebutkan dosa yang lebih besar dari Syirik tersebut, yaitu berbicara (mengada-ngada) tentang Allah tanpa ilmu !
Beliau berkata: “Sungguh Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah haramkan berbicara (mengada-ngada) terhadap Allah tanpa ilmu dalam fatwa dan ketetapan hukum. Allah menjadikannya sebagai bagian dari perkara haram yang paling besar. Bahkan menjadikannya pada tingkatan perkara haram yang paling tinggi.” (I/38)
Beliau mendasarkan pendapatnya kepada firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui".” (QS. Al-A’raf: 33)
Syirik, menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban) untuk pesta pora dan ketenaran, bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya.
Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia" memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
.QS:31 Luqman: 13
"Artinya : Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar"[ Luqman: 13]
Syirik Besar Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah. Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat.
Syirik Kecil. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.
Syirik Kecil Ada Dua Macam.
Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.
Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.
"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para Shahabat) bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, yaitu “Riya”.
Riya, ingin diperhatikan atau dilihat orang lain karena menginginkan kedudukan dan posisi di hati manusia dengan memperlihatkan berbagai kebaikan kepada mereka.
Dasar perbuatan riya adalah untuk mencari keridhaan Allah, penghargaan, pujian, kedudukan atau posisi di hati manusia semata dalam suatu amal kebaikan atau ibadah yang dilakukannya.
Termasuk ke dalam riya' yaitu sum'ah, yakni melakukan suatu amalan agar orang lain mendengar apa yang kita lakukan, sehingga pujian dan ketenaran-pun datang. Riya dan semua derivatnya merupakan perbuatan dosa dan merupakan sifat orang munafik.
Wa alaikumus salam Wa Rahmatullah wa Barakatuh,

1 komentar: