Minggu, 11 September 2011

Sesuai dengan Tuntunan


Katakanlah jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku maka Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa- 
dosamudan Allah maha pengampun lagi maha pengasih. (Ali ‘Imran: 31)



“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mendirikan sholah maka basuhlah mukamu dan kedua 
belah tanganmu hingga dua siku dan sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu hingga dua mata kaki. Jika kamu 
junub hendaklah kamu mandi. Jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau sudah buang air atau kamu menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapati air, maka bertayamumlah dengan debu suci, sapulah mukamu dan kedua belah tanganmu dengan debu itu. Allah tidak menghendaki kesempitan (kesulitan) bagimu, 
melainkan menghendaki untuk mensucikan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu, agar kamu bersyukur.” (Al-Maidah:6)  

Carilah akhirat dengan apa yang telah diberikan Allah kepadamu dan janganlah lupa dengan kehidupan 
duniamu, dan berbuat baiklah seperti Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat kejahatan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashash:77) 



Selasa, 06 September 2011

Buil to Bless from de-Jogja, Indonesia

Assalamu'alaikum Wr Wb
Al-Islami Caligrafi Mode Collection's
Buil to Bless from de-Jogja, Indonesia

@picnik
Seattle, WA

Senin, 15 Agustus 2011

“Gender Issues in Community Water Supply”


Summary
“Gender Issues in Community Water Supply”

Gender issues are important thing because of the role of women in managing the water supply actually could support the life and education to the next generation. The maker of traditional herb could be found in a lot of either urban quarter or village as group. The gender issue of this herb seller is attracting to be reviewed because the supplying of clean water effect not only to the healthiness of its people, but to the healthiness of the buyers.
The proverty is cause diffulties to the women role as herb seller in taking their task as next generation. The most men that work as reconstruction worker and farmer had minimum income, seasonally or evenly. They have no capability to support the life and education of their children. Poverty had caused 97 mothers pace to make and sell herb in order to get their family to had meals and education to their next generation. The activity of some mother in blending herb had been started since early morning to the evening until it already to be sold around by carrying it or clean water had been polluted by the dwelling waste and feces of livestock. The management of clean water had been started by “Management Model of Sustainable Poverty in Canden, Bantul”. The aim of this model is to cope with the pollution of water under the land by the waste from toilet, domestic waste and feces of livestock. This approach done by considering about the important of healthiness, collective “stabling”, building of absorbing well, composting toilet, and categorizing the wastes into organic waste.
The management of water by the people had key in the role of women that sell herb in building and managing the sanitize had could done fully by their self, whereas this group capable also to supply the water with the lower cost. The group that manages of waste water from the maker of herb in Kiringan Village, Jetis, Bantul had executed the building of pro-gender. Women group that sell herb had asked their husband in this plant and construction, the operating of water system and also the drainage. In executing of cope with poverty, the society didn’t get any advices about other important factors related with the sustainability.




Keyword: Water Supply; Gender; Proverty; Sustainability.

Rabu, 29 Juni 2011

Survival of the Fit


  • Usaha yang tidak sesuai (fit) dalam kerjasama itu akan terpinggirkan. Kelangsungan hidup Usaha bukan lagi survival of the fittest dalam arti kelangsungan hidup yang terkuat (fit = kuat), melainkan kelangsungan hidup yang paling sesuai (fit = sesuai, cocok)
  • Jadi yang dapat menjaga kelangsungan hidupnya bukanlah yang mempunyai daya saing tertinggi dan dapat menyingkirkan lawannya, melainkan yang dapat menjalin kerjasama yang serasi dengan komponen lain di lingkungan.

Senin, 20 Juni 2011

Al-Islami Caligrafi Mode Collection's - Built to Bless

Calgrf-Ko1/Catun/215


Cal-Tshirt1/Kebrsh sbg dr iman/Catun/sablon Comp/100

Ca-Tshirt2/Catun/sablon/75
Calgrf-Ko2/Catun/145

Calgrf-Ko3/Catun/195
Calgrf-Ko4/Catun/140



Calgrf-Tshirt3/Surga di bwh tlpk kk ibu/Catun halusXL/Bludru/95










Senin, 06 Juni 2011

KELEBIHAN SAHUR DAN TAMAR



“Sahurlah kamu karena dalam sahur itu ada berkat.”
(HR Bukhari dan Muslim)

Bulan Rajab telah datang. Mari perbanyak do'a, puasa dan amal kebaikan.
Do'a Rasul: Allahumma baariklanaa fii Rajaba, wa sya'baana, wa balighna Ramadhana ( Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban)

Ibadat puasa adalah satu perkara yang dituntut dan diwajibkan ke atas semua umat Islam yang telah cukup umur dan berkemampuan. Dalam mengerjakan ibadat puasa, sahur adalah satu amalan sunat yang digalakkan kepada mereka yang berpuasa. Namun dalam era globalisasi yang sentiasa bergerak pantas ini, umat muslimin menjadikannya sebagai satu alasan untuk tidak bersahur. Mengantuk dan letih kerap dijadikan jawapan kepada keengganan bersahur walaupun ia telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada setiap yang berpuasa.

Umum begitu arif dengan kaum lain yang juga mengerjakan puasa, namun apakah yang membedakan amalan puasa kaum muslimin dengan mereka? Perbedaannya jelas terletak di dalam pengambilan makanan sahur yang mana mereka tidak bersahur. Ramai juga yang tidak menyedari bahwa pada waktu bersahur juga adalah waktu yang mustajab untuk berdoa dan Allah SWT tidak akan menghampakan doa mereka.

Bagi mereka yang bersahur Allah SWT akan memberi keuntungan yang berlipat kali ganda. Selain daripada memperolehi kekenyangan dan kekuatan untuk mengerjakan ibadat puasa pada sebelah siangnya, mereka juga akan memperolehi berkat yang diturunkan pada sepanjang hari mereka melaksanakan ibadat tersebut.

Ibnu Hajar dalam mengulas Sahih Bukhari telah menyenaraikan beberapa kelebihan puasa, yang antara lainnya ialah:

· Menuruti sunnah;
· Membedakan diri dengan Ahlul Kitab;
· Menambah kekuatan untuk beribadat;
· Meningkatkan keikhlasan dalam beribadat;
· Menghilangkan perasaan marah yang diakibatkan oleh kelaparan dan
· Mendapat peluang untuk mengingati Allah dengan berzikir dan berdoa.
Namun, kita tidak digalakkan untuk mengambil terlalu sedikit atau terlalu banyak makanan pada waktu sahur. Memadai dalam anggaran yang secukupnya bagi membantu untuk mengerjakan puasa pada keesokan harinya kerana pengambilan makanan yang terlalu banyak atau sikit pasti akan menimbulkan rasa kurang selesa. Sebaik-baik sahur yang dianjurkan ialah dengan memakan buah kurma atau tamar. Bersahur dengan memakan kurma adalah sebahagian daripada sunnah Nabi, justeru jika kita mengamalkannya, Allah SWT akan memberikan pahala sebagai ganjaran.
Abu Hurairah ra berkata, “Sabda Rasulullah SAW: Sebaik-baik makanan sahur bagi
orang mukmin adalah kurma.” -HR Ibnu Hibban & Baihaqi


Seandainya keletihan menimbulkan kesukaran untuk bersahur, Rasulullah SAW menganjurkan agar tetap mengambil sebiji kurma ataupun memadai dengan seteguk air untuk mengisi perut.
Waktu sahur yang paling afdhal ialah pada waktu menjelang Subuh, iaitu kira-kira 10 atau 15 minit sebelum bilal melaungkan azan Subuh. Rasulullah SAW juga pernah bersabda bahawa waktu bersahur itu adalah bersamaan dengan bacaan 50 ayat suci Al-Quran.



Selamat bersahur dan wassalam.

6 Mei 2011

Minggu, 05 Juni 2011

So Pasti! Puasa, Menyehatkan!

So Pasti! Puasa, Menyehatkan!
Oleh: Doso Winarno
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Boleh percaya - boleh tidak, So Pasti !
Berpuasa ala Muslimin, pasti menyehatkan jiwa dan raga! Menyehatkan, apabila puasa dilakukan secara benar sesuai aturannya.
Puasa juga telah disyariatkan dalam semua agama seperti Nasrani dan Yahudi. Malahan agama Hindu dan Buddha mengamalkan puasa di dalam cara hidup mereka.
"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa" (QS Al-Baqarah : 183 ). Berpuasa, Menyehatkan, dikarenakan waktu yang tepat untuk melatih rohaniah dan jasmaniah secara intens. Biarpun, hanya menahan diri dari makan dan minum, menahan nafsu sejak fajar hingga magrib, dengan niat mencari ridha Allah.

Rahasia Puasa Menyehatkan?
Jelas saja.... Yang tadinya makan, minum, merokok tidak terkendali, menjadi dikendalikan!. Sebelumnya penuh hawa nafsu, menjadi mengurangi hawa nafsu; tadinya kebiasaan ibadah tidak beraturan menjadi beraturan lagi tertib!. Berpuasa membentuk kesabaran, tidak emosional, berkurang dengki dan iri hati. Banyak tidur siang, karena beribadah, tidak banyak cakap yang tak berguna tentunya, sehingga energi dan kalori tubuh dihemat!.
Tujuan utama berpuasa untuk mencapai ketaqwaan atau ”La'allakum tattaqun”, berpuasa juga ”menyehatkan tubuh!”. Ini sejajar dengan apa yang telah disyariatkan oleh Allah SWT, bahwa puasa merupakan ibadah yang amat baik untuk kesehatan fisikal maupun mental, rohani dan juga jasmani. ’Diet’ yang terbaik ialah dengan cara berpuasa secara konsisten. Efek berpuasa, dapat mengurangi stress fisiologis (kelemahan) dan stress psikologis (pikiran/kejiwaan). Bahkan kini, puasa sunnah dipergunakan untuk kesehatan (therapeutic fasting).
Padahal jika puasa dilakukan secara kontinu, khusuk dan ikhlas, secara medis dapat menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imonologi) khususnya pada imunoglobin dan limfosit yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah atau stress yang dihadapi.
Mereka yang rajin dan ikhlas berpuasa wajib Ramadhan dan sunnah, memiliki ketahanan tubuh dan kemampuan individual untuk menanggulangi masalah yang dihadapi dengan stabil. "Jadi berpuasa selain bernilai ibadah, juga sekaligus sarat dengan muatan psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol kognisi.
Berpuasa menyehatkan, karena memperbaiki persepsi dan motivasi positif dan coping yang efektif, emosi yang positif dapat menghindarkan seseorang dari stress". Orang stress itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan berpuasa yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respons imun yang baik, kemungkinan besar dapat terhindar dari penyakit infeksi dan kanker.
Puasa, mengurangi jumlah dan frekwensi makan, menyebabkan liver lebih aktif dan leluasa melakukan pembersihan atau pembuangan racun (dektosifikasi) dari dalam tubuh. Racun yang berkurang dari dalam tubuh, akan meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan sel dalam tubuh, sehingga sel dapat memperbaiki diri dan meningkatkan fungsinya secara optimal.

Bagaimana Puasa Mempengaruhi Kesehatan?
Ketika berpuasa, kita mengistirahatkan saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon yang biasanya bekerja untuk mencerna makanan secara terus menerus selama kurang lebih 18 jam. Dengan berpuasa, organ vital usus kita dapat beristirahat selama 14 jam, lumayan to!.
Puasa, menyehatkan, karena mengistirahatkan organ pencernaan termasuk lambung, usus, empedu dan liver!.
Liver sebagai organ pencernaan beraktifitas metabolisme paling tinggi, selain berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan distributor zat makanan yang diperlukan sel tubuh, liver juga mengendalikan keluar masuknya racun.
Berkurangnya kalori saat berpuasa, liver mengubah glikogen atau cadangan energi dari karbohidrat yang disimpan oleh hati menjadi glukosa dan energi. Jumlah glikogen yang berkurang saat berpuasa, eksesnya digunakan protein dalam otot sebagai penghasil glukosa dan energi dengan cara mengubah protein menjadi asam amino. Pengguaan asam lemak paling akhir setelah energi dari protein mulai menipis. Protein dan lemak diubah dahulu menjadi ’keton’ sebelum energi dipergunakan oleh otak kita!.
Penghematan energi ketika berpuasa, tubuh secara reflek mempertahankan diri dengan melakukan pengurangan beban, yaitu mulai melakukan pengurasan zat bersifat racun bahkan yang sudah jauh merasuk ke dalam sel tubuh yang telah menderita sakit, pengurasan ampas metabolisme seperti timbunan lemak, sel aus, jaringan yang rusak, sel tumor dan berbagai bentuk jaringan abnormal lainnya dengan mengaktifkan organ pembuangan. Proses ini disebut ’otolisasi’, dimana tubuh menstimulasi dan mempercepat pertumbuhan sel baru pada saat protein yang diperlukan di-sintesa ulang dari sel yang sudah aus. Dengan demikian puasa kita, menstabilkan kadar protein dalam darah menjadi tetap konstan dan normal.
Racun dan ampas metabolisme yang tidak dapat direcycle dibuang oleh organ pembuangan. Selama proses pembuangan racun, so pasti terlihat pada warna urine yang lebih keruh, pengeluaran mukus atau lendir ingus melalui hidung, dahak melalui tenggorokan dan kotoran melalui usus besar.
Berkurangnya racun dalam tubuh orang berpuasa, dapat meningkatkan sirkulasi oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh, sehingga sel bisa memperbaiki diri serta ketahanan tubuh meningkat!!
Penyempitan pembuluh darah pada punggung, dapat berakibat ambien, penyempitan pembuluh darah pada tengkuk dapat berakibat pasokan darah ke otak sangat berkurang, sehingga stroke! Orang mengalami stroke, karena kekurangan oksigen dalam otaknya! Penderita stroke yang tertolong biasanya kehilangan kemampuan kerja dalam taraf berbeda. Jenis stroke lain adalah pendarahan otak, terutama karena tekanan darah tinggi yang berakibat pembuluh darah nadi kecil membentuk tumor pembuluh nadi dan pecah berdarah!
Stroke sering diawali gejala pening kepala, pandangan mendadak gelap, sulit berbicara, lengan dan kaki sering kesemutan. Apabila bergejala stroke, berpuasalah! terutama bagi pengidap tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis, penyakit jantung, lemak dan kegemukan, Insya Allah mendapat kesembuhan!

Bagaimana Berpuasa, Menyehatkan?
Berbuka lebih awal dan sahur lebih akhir disertai banyak minum air putih (30 s.d 50 cc x berat badan), dengan menu makanan yang seimbang dan bergizi merupakan kunci puasa yang menyehatkan!
Sebaiknya, kita berbuka puasa dengan makanan yang mudah dicerna. Makanan tersebut, terutama berasal dari jenis karbohidrat dengan jumlah secukupnya. Saat berbuka puasa, sebaiknya makanan yang dikonsumsi tidak terlalu banyak, kenapa?
Makan terlalu banyak saat berbuka akan membuat lambung kekenyangan, berpengaruh tidak nyaman untuk sholat Magrib. Kekenyangan saat berbuka puasa sangat tidak baik bagi penderita sakit maag, dan bagi penderita diabetes mengganggu stabilitas kadar gula darah.
Sakit maag, mempunyai gejala rasa sakit di ulu hati disertai rasa mual, kembung, cepat kenyang dan kurang nafsu makan. Apabila penderita maag, sudah mengalami kelainan secara anatomis, misal luka dalam pada lambung dan usus dua belas jari, polip pada kerongkongan serta lambung, serta kanker pada organ pencernaan, maka perlu berhati-hati dalam cara makan saat menjalani ibadah puasa. Pengindap penyakit maag organik yang sudah parah, apabila berpuasa akan memperberat kondisi sakit jika tidak diobati dengan tepat, karena tidak cukup diobati saat sahur dan berbuka dengan obat anti asam lambung, seperti penghambat reseptor, H2 antara lain rantidine, famotidine, nizatidine saja. Pada kelainan penderita maag tukak lambung atau usus dua belas jari akut, keadaannya cenderung terjadi pendarahan atau kanker lambung, sebaiknya diberi pengobatan secara khusus terlebih dahulu.
HyperthyroidismPenyakit saya, adalah hyphothyroidism disebabkan oleh thyroid adenoma sepertinya hanya kelebihan garam yodium, tapi sebenarnya juga termasuk kanker menurut medis. Penyebab hyperthyroid ialah makan tidak teratur, makanan tidak sehat seperti MSG, pengawet yang berpotensi mempercepat pertumbuhan kelenjar, juga karena rokok dan kelelahan fisik serta psikis. Hyperhyroid menjadikan berat badan turun drastis, badan gemetar tremor, keringat selalu keluar, sering buang air besar dan kecil dikarenakan pembakaran tubuh (metabolisme) yang sangat tinggi. Berpuasa memberikan keteraturan makan, dan pengurangan stress bagi penderita thyroid.
Gejala klinis sakit maag, timbul karena kebiasaan makan tidak teratur, makan camilan yang berminyak, dan minum minuman ringan bersoda.

Makanan Puasa, Menyehatkan?
Junkfood adalah makanan yang berpotensi membentuk racun dalam tubuh. Semua makanan yang diproses tidak benar, sebenarnya sudah termasuk makanan junkfood (makanan sampah), karena sebagian besar zat gizinya habis atau rusak. Makanan kalengan, makanan instan, daging olahan, bahkan makanan rumah yang berulangkali dipanaskan termasuk makanan junkfood. Makanan baik tetapi dalam proses pencernaan tidak tercerna sempurna, juga akan menjadi junkfood di dalam tubuh.
Setiap makan diproses dahulu oleh enzim dalam kelenjar ludah mulut. Semakin lama kita mengunyah, produksi air liur meningkat, sehingga makanan lebih mudah ditelan. Enzim ikut bersama air liur, sehingga lebih lama mengunyah enzim mulut bekerja lebih aktif.
Setiap makanan akan bersentuhan dengan asam lambung. Enzim dan asam lambung keluar dari dinding lambung secara pelan. Itulah sebabnya makan dan minum tidak boleh terburu-buru dan kekenyangan. Asam lambung juga berfungsi mematikan bakteri yang lolos ke dalam perut, dan membawa enzim untuk mencerna protein.
Protein yang tidak terkena asam lambung tidak tercerna sempurna. Karbohidrat tidak dicerna di lambung, tetapi tetap perlu asam lambung untuk menstabilkan gula pada karbohidrat supaya tidak terpermentasi selama pencernaan protein berlangsung.
Hati dan empedu kita berguna untuk menetralisir racun di tubuh, Empedu menetralisir lemak yang kita asup ke dalam tubuh. Keduanya saling berkaitan... kalau ke dua2nya bersih...berarti kita telah menyehatkan tubuh kita agar normal fungsi keduanya.
Dalam kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dalam ukuran dan jumlah saja.. Gejala adanya batu empedu biasanya adalah perasaan penuh di perut sehabis makan. Rasanya kurang tuntas mencernakan makanan. Dalam kondisi parah ada tambahan rasa nyeri pada ginjal!.
Kanker sendiri tidak pernah muncul sebagai penyakit pertama, umumnya ada penyakit lain yang mendahuluinya.

Gula adalah umpan kanker
Dengan mengurangi gula, berarti juga mengurangi suplai makanan penting bagi sel kanker. Pengganti gula seperti NutraSweet, Equal, Spoonful, dll dibuat dengan aspartam dan itu berbahaya. Pengganti alami yang lebih baik dapat berupa madu atau tetes tebu tetapi dalam jumlah yang amat sedikit. Garam meja mempunyai tambahan kimia untuk membuat warnanya putih. Alternatif yang lebih baik adalah dengan garam laut.
Susu membuat tubuh memproduksi mucus, terutama di organ bagian dalam. Kanker diumpan oleh mucus. Dengan mengurangi susu dan menggantikan dengan susu kedelai tawar sel kanker akan kelaparan.
Sel kanker tumbuh dengan subur di lingkungan asam. Diet anti daging adalah bersifat asam, yang terbaik adalah memakan ikan dan ayam daripada daging sapi atau babi. Daging juga mengandung antibiotik ternak yang menumbuhkan hormon dan parasit yang berbahaya, terutama bagi penderita kanker.

Diet dengan 80% sayur dan buah segar, biji-bijian dan kacang-kacangan membantu tubuh dalam lingkungan alkalin. 20%nya bisa diperoleh dari makanan matang termasuk kacang. Sayur segar menyediakan enzim hidup yang mudah diserap dalam 15 menit untuk memelihara dan meningkatkan pertumbuhan sel sehat. Untuk memperoleh enzim hidup untuk membangun sel sehat, cobalah minum jus sayur segar (semua sayuran termasuk kacang2an) dan makan sayuran mentah 2 atau 3 kali sehari. Enzim rusak pada temperature 104 derajat Farenheit atau 40 derajat Celcius.

Hindari kopi, teh, dan coklat yang mempunyai kafein tinggi. Teh hijau adalah alternative terbaik yang mempunyai sel penumpas kanker. Yang terbaik meminum air bersih atau air yang telah disaring untuk menghindari racun dan logam berat dalam air ledeng.





Yogyakarta, 20 September 2007
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarahkatuh,

Rabu, 25 Mei 2011

Sebaik-baik Harta yang Shalih



“Wahai Amr, sebaik-baik harta yang shalih adalah milik orang shalih.” (HR Ahmad) 

Prinsip Ekonomi Al-Islami:
Hidup hemat dan tidak bermewah-mewah;
Menjalankan usaha-usaha yang halal;
Implementasi zakat;
Penghapusan/pelarangan riba.


Ekonomi Islam bernilai Ilahiyah

Ekonomi dalam Islam adalah ilmu yang mempelajari segala perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh falah (kedamaian & kesejahteraan dunia-akhirat)

Perilaku manusia disini berkaitan dengan landasan-landasan syariat sebagai rujukan berperilaku dan kecenderungan-kecenderungan dari fitrah manusia. Dan dalam ekonomi Islam, kedua hal tersebut berinteraksi dengan porsinya masing-masing hingga terbentuklah sebuah mekanisme ekonomi yang khas dengan dasar-dasar nilai ilahiyah.

Selasa, 24 Mei 2011

Pererat Tali Silaturahmi



Assalamu'alaikum Wr Wb,
Mari Bersilaturahmi

Menghubungkan silaturrahim, adalah amalan yang meningkatkan iman di dalam sesuatu kaum.

Silaturahmi, tidak hanya membatasi sekadar saling bersalaman, menyentuhkan tangan, atau permohonan maaf. Tetapi suatu kekuatan mental dan kemampuan yang tinggi dari hati manusia. Hal ini sesuai dengan asal kata “silaturahmi” itu sendiri, yaitu shilat atau washi, yang berarti “menyambungkan” atau “menghimpun” dan “Arrahiim” yang berarti kasih sayang.

Pengertian “menyambungkan” adalah suatu proses aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda, “Yang disebut silaturahmi itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahmi itu adalah menyambungkan apa yang terputus.” (HR Bukhari)

Karena itu, adalah teramat penting bagi kita, tidak hanya merekayasa gerak-gerik tubuh di dalam bersilaturahmi tersebut, namun haruslah benar-benar bersungguh-sungguh menata hati agar kita mempunyai kekuatan untuk bisa berbuat lebih baik dan lebih bermutu dari apa yang dilakukan orang terhadap kita.

Pada suatu kesempatan Rasulullah SAW memberikan taushiyah kepada para sahabatnya, “Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan dari Allah,” ungkap Rasulullah. Sahabat bertanya: “ Apakah yang dimaksud itu ya Rasulullah?”

Rasulullah SAW kemudian menjawab: “Yaitu hendaknya kalian suka menghubungkan tali silaturahmi kepada orang yang telah memutuskan engkau, memberikan sesuatu (hadiah) kepada orang yang tidak pernah memberi sesuatu kepada engkau, dan hendaknya engkau bersabar kepada orang yang menganggap engkau bodoh.” 
(HR Hakim)

Allah Maha Tahu akan segala kebutuhan, harapan, dan keinginan kita. Bahkan Allah pemilik segala yang kita inginkan. Dia-lah penentu segala kejadian
yang terbaik bagi dunia maupun akhirat kita. Allah pun tahu persis segala sesuatu yang akan membinasakan dunia dan akhirat kita.

Allah Maha Gagah, Pelindung Yang Maha Sempurna. Jikalau Allah berkehendak   melindungi makhluk-Nya, maka tidak ada sesuatu pun yang menganiayanya kendati bergabung seisi alam ini untuk melakukan sesuatu. Orang yang disayangi Allah, sempurnalah kebahagiaannya. Semua kebutuhannya terpenuhi, kesulitan akan diberi jalan keluar, bahkan akan dibela dari segala yang mengancamnya dengan pembelaan yang pasti sangat memuaskan.

Silaturahmi yang kita laksanakan  bukan karena mengharapkan imbalan dari makhluk. Bahkan berharap pujian dan penghargaan, juga bukan karena mendambakan agar merekapun menyambungkan tali silaturahmi sebagaimana yang telah kita lakukan. Melainkan dilakukan semata-mata agar kita disayangi oleh Allah Azza waa Jalla. Dzat yang Maha Agung, Maha Hebat, Maha Suci, dan Maha Mulia.

Sambungkan tali silaturahmi, hanya dengan jalinan silaturahmi yang erat, umat Islam akan menjadi kuat. 
Wallahu a’lam bish-shawab.


Jumat, 20 Mei 2011

Menuju Taqwa pada Allah SWT

Menuju Taqwa pada Allah SWT
Oleh: Doso Winarno

Tujuan puasa yang hendaknya diperjuangkan adalah untuk mencapai ketaqwaan ataula'allakum tattaqun”.
"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa " ( QS Al-Baqarah : 183 ).

1.    Puasa Ramadhan hukumnya Fardu `Ain.
2.    Puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan untuk                                     menyempurnakan  ”Ketaqwaan”.
Kondisi negeri yang semakin terpuruk, karena semakin lunturnya iman dan ketaqwaan pada Allah SWT. Ditunjukkan ayat  ”Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan limpahkan berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka itu disebabkan perbuatannya” (Q.S. 7. Al A’raaf: 96).
Al-Quran menggunakan kata shiyam sebanyak delapan kali, kesemuanya dalam arti puasa menurut pengertian hukum syariat. Sekali Al-Quran juga menggunakan kata shaum, tetapi maknanya adalah menahan diri untuk tidak berbicara.
Sesungguhnya Aku bernazar puasa (shauman), maka hari ini aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun (QS Maryam [19]: 26).  
Demikian ucapan Maryam a.s. yang diajarkan oleh malaikat Jibril ketika ada yang mempertanyakan tentang kelahiran anaknya (Isa a.s.). Kata ini juga terdapat masing-masing sekali dalam bentuk perintah berpuasa di bulan Ramadhan, sekali dalam bentuk kata kerja yang menyatakan bahwa "berpuasa adalah baik untuk kamu", dan sekali menunjuk kepada pelaku-pelaku puasa pria dan wanita, yaitu ash-shaimin wash-shaimat.  
Kata-kata tersebut diambil dari akar kata yang sama yakni sha-wa-ma bermakna "menahan" dan "berhenti atau "tidak bergerak". Kuda yang berhenti berjalan dinamai faras shaim. Manusia yang berupaya menahan diri dari satu aktivitas --apa pun aktivitas itu-- dinamai shaim (berpuasa). Pengertian bahasa ini, dipersempit maknanya oleh hukum syariat, sehingga shiyam hanya digunakan untuk "menahan diri dari makan, minum, dan upaya mengeluarkan sperma dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari".  
Kaum sufi, merujuk ke hakikat dan tujuan puasa, menambahkan kegiatan yang harus dibatasi selama melakukan puasa, mencakup pembatasan atas seluruh anggota tubuh bahkan hati dan pikiran dari melakukan segala macam dosa.   Betapa pun, shiyam atau shaum --bagi manusia-- pada hakikatnya adalah menahan atau mengendalikan diri. Karena itu puasa dipersamakan dengan sikap sabar, baik dari segi pengertian bahasa (keduanya berarti menahan diri) maupun esensi kesabaran dan puasa.
Hadis qudsi menyatakan bahwa, "Puasa untuk-Ku, dan Aku yang memberinya ganjaran" dipersamakan oleh banyak ulama dengan firman-Nya dalam surat Az-Zumar (39): 10.  
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.   Orang sabar yang dimaksud di sini adalah orang yang berpuasa. Sabar dalam menghadapi kesulitan hidup yang semakin sulit ini dengan terus berusaha (berikhtiar) secara bersungguh-sungguh dan professional.
Selain sabar, dalam tafsir Alquran terdapat peringkat manusia, dengan urutan dari berlatih sabar yang mendasari untuk berbuat ikhlas dan mampu mengimplemetasikan sebagai rasa syukur atau tasyakur.   
Ketahuilah bahwa dengan berlatih Kesabaran, keihlasan dan tasyakur mampu membawa manusia pada tingkatan ”taqwa” pada Allah SWT.
”Taqwa” diambil dari akar kata yang bermakna menghindar, menjauhi, atau menjaga diri. Kalimat perintah ittaqullah secara harfiah berarti, "Hindarilah, jauhilah, atau jagalah dirimu dari Allah"  
Bagaimana mungkin makhluk menghindarkan diri dari Allah atau menjauhi-Nya, sedangkan "Dia (Allah) bersama kamu di mana pun kamu berada." Karena itu perlu disisipkan kata atau kalimat untuk meluruskan maknanya. Misalnya kata siksa atau yang semakna dengannya, sehingga perintah bertakwa mengandung arti perintah untuk menghindarkan diri dari siksa Allah.  
Untuk menuju taqwa, perlu mawas diri bahwa dalam bekerja dan aktivitas merupakan ibadah (aba’dun),  hanya sebagian kecil dari rata-rata umur harapan hidup 70 tahun, sepertiganya untuk tidur (23,33 tahun) dan masa bermain anak-anak (10 tahun), untuk berkerja bersenang-senang (46,67 tahun), sedangkan hanya (1,04 tahun)  untuk beribadah shalat wajib.
Islam mengajarkan supaya memanfaatkan waktu. Firman Allah dalam surat Al-Ashr: “Demi masa...” dalam surat: As-Syarh ayat 7: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan suatu pekerjaan, berpindahlah kepada pekerjaan yang lain”.
Agama Islam sebagai agama samawi mempunyai pegangan Alquran dan sunnah, yang sudah tidak perlu lagi diperbandingkan dengan keberadaan kitab Zabur, Taurat dan Injil karena keempatnya diwahyukan oleh Allah SWT. Hanya Islam agama yang berani menantang dan tidak memaksa untuk memeluknya sebelum dapat membuktikan bahwa Islam itu Benar, dapat menyelamatkan manusia dunia akhirat?
Islam agama yang benar, dapat dibuktikan kebenarannya apabila ajarannya tidak bertentangan dengan hukum alam (ecology) dan Fitrah Manusia: 1) Punya Ratio, 2) Punya Hati, 3) Punya Nafsu.
Agama Islam tidak bertentangan dengan hukum alam atauEkologi”, ilmu yang mempelajari bentuk hidup dan kehidupan dalam hubungannya tertentu pada suatu periode waktu tertentu dan tempat tertentu.
Fitrah manusia diciptakan, secara biologis manusia tergolong Homo sapiens. Manusia sebagai mahluk berbudaya dilengkapi dengan bentuk fisik, fungsi tubuh serta karakteristik perkembangan  tubuhnya yang berbeda dengan hewan-hewan lainnya. Manusia adalah suatu produk dari Evolusi Hutan mempunyai Fitrah dan sifat sebagai manusia:
1)    Punya Ratio, manusia adalah mahluk berpikir; sifat manusia selalu ingin tahu;
2)    Punya Hati, sifat manusia ingin bermasyarakat; bertoleransi; diakui disayangi
3)    Punya Nafsu, manusia ingin makan; kaya, ingin hubungan biologis;
Selain bekerja dengan niat beribadah, berikhtiar secara ihlas dan dikerjakan dengan penuh rasa syukur, disarankan untuk berdo’a pada Allah SWT.
Berdo'a adalah sunat, sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Allah berfirman :
وقال ربكم ادعوني أستجب لكم إن الذين يستكبرون عن عبادتي  سيدخلون جهنم داخرين
"Dan berkatalah Tuhanmu : "Berdo'alah kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri untuk menyembah-Ku, maka mereka akan masuk ke neraka Jahanam dengan terhina"
قال الرسول صلى الله عليه وسلم : {إن الدعاء هو العبادة} رواه الأربعة وصححه الترمذي.
"Sesungguhnya berdo'a itu adalah ibadah"
أللهم ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
"Ya Allah ! ya Tuhan kami ! berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, lindungilah kami dari siksaan api neraka".  
“Ya Allah jadikanlah saudaraku, sahabatku dan teman-temanku, anak istriku sebagai orang yang pandai bersyukur, bertaqwa dan bermanfaat dunia-akhirat”
Kupat Janure wis tuwo, Menawi lepat nyuwun pangapuro!

Yogyakarta, 10.21.2005
disampaikan: Doso Winarno