Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba'du,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Iman إيمان diambil dari kata kerja 'Āamana' ءامن yang dimaksud "percaya" yukminu يوءمن yang berarti "percaya" atau "membenarkan".
Iman الإيمان berarti "percaya kepada Allah".
Kita orang yang beriman adalah ditakrifkan sebagai orang yang percaya atau mukmin.
Perkataan Iman yang berarti "membenarkan" itu disebutkan dalam al-Quran, di antaranya dalam Surah At-Taubah:
وَمِنْهُمُ الَّذِينَ يُؤْذُونَ النَّبِيَّ وَيَقُولُونَ هُوَ أُذُنٌ ۚ قُلْ أُذُنُ خَيْرٍ لَكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ ۚ وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya". Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu". Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih. QS:At-Taubah: 61.
Iman menurut istilah artinya percaya dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan atau ditunjukkan dengan amal perbuatan.
Pengertian Iman Kepada Allah SWT adalah percaya dengan yakin dalam hati adanya Allah SWT ditunjukkan dengan ucapan, dan dilaksanakan dengan amal perbuatan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. QS:An-Nisaa: 136.
Membuktikan adanya Allah SWT. sudah barang tentu tidak akan
sama dengan membuktikan adanya berbagai benda di sekitar kita.
Adanya (wujud) benda dapat dibuktikan dengan alat indra manusia sehingga dapat dilihat, diraba, dan didengar.
Akan tetapi, wujud Allah SWT. sangat berbeda, tidak dapat dilihat, diraba, dan didengar langsung melalui pancaindra
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang beriman adalah orAng yang percaya Allah SWT., malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, takdir-Nya, dan hari akhir.
Orang yang tidak percaya kepada Allah SWT.,Malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-Nya, takdir-Nya dan hari akhir disebut orang kafir.
Takrif Iman menurut istilah syariat Islam ialah seperti diucapkan oleh Ali bin Abi Talib r.a. berikut: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota."
Aisyah r.a. pula berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota."
قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah ´kami telah tunduk´, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". QS:Al-Hujuraat: 14.
Imam al-Ghazali menghuraikan makna Iman adalah: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."
Iman pada maknawi sebenarnya ialah membenarkan dengan hati, menyatakan dengan lisan, dan melakukan dengan anggota badan.
Ringkasnya orang yang beriman ialah orang yang percaya, mengaku dan beramal. Tanpa tiga syarat ini, kita orang itu belumlah dikatakan beriman yang sempurna. Ketiadaan satu saja dari yang tiga itu, sudah lain makna iman pada kita orang, yaitu fasik, munafik atau kafir.
Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illa Allah, wallahu akbar.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Iman إيمان diambil dari kata kerja 'Āamana' ءامن yang dimaksud "percaya" yukminu يوءمن yang berarti "percaya" atau "membenarkan".
Iman الإيمان berarti "percaya kepada Allah".
Kita orang yang beriman adalah ditakrifkan sebagai orang yang percaya atau mukmin.
Perkataan Iman yang berarti "membenarkan" itu disebutkan dalam al-Quran, di antaranya dalam Surah At-Taubah:
وَمِنْهُمُ الَّذِينَ يُؤْذُونَ النَّبِيَّ وَيَقُولُونَ هُوَ أُذُنٌ ۚ قُلْ أُذُنُ خَيْرٍ لَكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ ۚ وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya". Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu". Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih. QS:At-Taubah: 61.
Iman menurut istilah artinya percaya dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan atau ditunjukkan dengan amal perbuatan.
Pengertian Iman Kepada Allah SWT adalah percaya dengan yakin dalam hati adanya Allah SWT ditunjukkan dengan ucapan, dan dilaksanakan dengan amal perbuatan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. QS:An-Nisaa: 136.
Membuktikan adanya Allah SWT. sudah barang tentu tidak akan
sama dengan membuktikan adanya berbagai benda di sekitar kita.
Adanya (wujud) benda dapat dibuktikan dengan alat indra manusia sehingga dapat dilihat, diraba, dan didengar.
Akan tetapi, wujud Allah SWT. sangat berbeda, tidak dapat dilihat, diraba, dan didengar langsung melalui pancaindra
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang beriman adalah orAng yang percaya Allah SWT., malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, takdir-Nya, dan hari akhir.
Orang yang tidak percaya kepada Allah SWT.,Malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-Nya, takdir-Nya dan hari akhir disebut orang kafir.
Takrif Iman menurut istilah syariat Islam ialah seperti diucapkan oleh Ali bin Abi Talib r.a. berikut: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota."
Aisyah r.a. pula berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota."
قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah ´kami telah tunduk´, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". QS:Al-Hujuraat: 14.
Imam al-Ghazali menghuraikan makna Iman adalah: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."
Iman pada maknawi sebenarnya ialah membenarkan dengan hati, menyatakan dengan lisan, dan melakukan dengan anggota badan.
Ringkasnya orang yang beriman ialah orang yang percaya, mengaku dan beramal. Tanpa tiga syarat ini, kita orang itu belumlah dikatakan beriman yang sempurna. Ketiadaan satu saja dari yang tiga itu, sudah lain makna iman pada kita orang, yaitu fasik, munafik atau kafir.
Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illa Allah, wallahu akbar.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh